5 Jenis Bisnis dan Investasi Properti yang Menjanjikan Hari Tua Anda

5 Jenis Bisnis dan Investasi Properti yang Menjanjikan Hari Tua Anda


Bisnis kuliner dan properti merupakan jenis bisnis dan investasi yang menggiurkan karena terkenal aman, tahan lama (anti inflasi) dan mampu menghasilkan nominal rupiah yang besar. Untuk Anda yang tertarik untuk menggeluti bisnis dan investasi properti, Anda hanya perlu mempersiapkan modal yang cukup banyak saat memulainya. Mulailah menabung atau melakukan join dengan keluarga atau teman.
Seperti yang telah disebutkan sebelumny, investasi di bidang properti memang anti inflasi. Jika Anda memulainya sekarang, maka hari tua Anda akan terjamin. Anda tidak perlu merisaukan uang pensiun yang mungkin belum bisa mencukupi hari tua Anda. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memulai bisnis dan investasi properti, Anda harus memahami jenis-jenis investasi di bidang properti berikut ini.

1. Tanah
Saat membeli tanah untuk tujuan investasi, Anda harus periksa dengan teliti legalitas tanahnya, sesuaikan dengan nama pemilik dan ukuran tanah yang tertera pada sertifikat. Jika ingin harga tanah Anda naik dengan cepat, pilih lokasi tanah kosong yang strategis agar minim biaya perawatan. Anda bisa mendapatkan untung maksimal jika menjualnya untuk jangka panjang, misalnya lima tahun ke depan.
Menyewakan tanah kosong umumnya ber-yield rendah, yaitu hanya 0,5% – 2% per tahun. Yield ini merupakan keuntungan yang Anda peroleh dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti. Perkirakan juga ukurannya karena ukuran tanah yang terlalu luas akan lebih sulit untuk menjualnya. Jalan alternatifny adalah dengan menjualnya dalam bentuk tanah kavling. 

2. Rumah Sewa
Kisaran yield 3% – 5% per tahun atau lebih, dapat Anda peroleh dengan menyewakan rumah. Pilihlah lokasi yang strategis, misalnya dekat keramaian, perkantoran, atau pabrik. Seperti halnya tanah, Anda akan memperoleh keuntungan dengan menjualnya dalam jangka panjang. Namun investasi rumah memerlukan biaya perawatan lebih besar daripada tanah.


3. Rumah Kos
Bisnis dan investasi dalam bentuk rumah kos menawarkan penghasilan lebih tinggi daripada rumah sewa. Anda berpeluang mengantongi yield di kisaran 5% – 7% per tahun serta mendapat untung dari usaha tambahan seperti catering dan laundry. Area perkantoran dan  kampus merupkan lokasi strategis untuk membangun rumah kos ini.

4. Agrobisnis
Setiap pelaku usaha agrobisnis seperti pertanian, perkebunan, dan peternakaan membutuhkan tempat khusus menjalankan usaha mereka. Untuk bidang pertanian dan perkebunan, mungkin yang dibutuhkan adalah sebidang tanah khusus. Sedangkan peternakan, perlu ada bangunan khusus untuk aktivitas ini.
Bisnis dan investasi lainnya yaitu ruko, kios, dan toko. Lagi-lagi Anda harus menemukan lokasi yang tepat dn strategis karena akan memudahkan Anda untuk menemukan penyewa. Salah pilih lokasi akan menyulitkan Anda mendapatkan penyewa dan untuk menjualnya kembali. Yield untuk ruko berkisar 6% – 9% per tahun, sementara investasi kios/toko hanya  ber-yield 5% – 10% per tahun.

5. Residensi/Hunian
Jenis bisnis dan investasi yang kelima ini merupakan properti untuk hunian. Bisnis properti ini yang paling banyak dijalankan pengusaha properti. Anda bisa memilih mendirikan bangunan hotel, motel, rumah kontrakan, rumah susun, apartemen, vila, kos-kosan, atau apartemen dan kondominium. Investasi pada hunian vertikal seperti apartemen dan kondominium berpotensi menorehkan yield 7% – 12% per tahun.
Bisnis properti hunian memang menjanjikan keuntungan yang luar biasa. Namun, bisnis ini melibatkan banyak orang, seperti pemerintah, pembeli (pemilik SHK), dan pemilik modal. Pemerintah berperan sebagai pihak yang mengeluarkan peraturan dan monitoring terhadap bisnis properti, yang dijalankan di wilayah hukumnya.
Selain lima jenis bisnis dan investasi properti di atas, ada pula properti yang dibangun untuk keperluan khusus, industri, dan penelitian. Orang-orang tentu memerlukan tempat ibadah, taman hiburan untuk refreshing, terminal, stasiun, ruang rapat, dan lainnya. Untuk properti yang ditujukan untuk industri dan penelitian, properti yang dibutuhkan yaitu bangunan pabrik dan tempat untuk kegiatan penelitian.

Bisnis dan investasi properti hampir mirip dengan investasi dalam bentuk emas, meski tidak semurni anti inflasi emas. Oleh karena sifatnya inilah maka properti yang menjadi kebutuhan pokok manusia ini jarang mengalami penurunan harga. Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis dan investasi properti, Anda akan untung banyak jika menjualnya kembali saat harga sedang tinggi. Selamat berinvestasi!