Tujuan pengetahuan ini yakni calon peternak memahami cara meracik (menyusun) pakan ayam sesuai kebutuhan usia atau bobot. Dengan begitu, nantinya tidak hanya bergantung dengan pakan yang ada di pasaran. Namun, sanggup memanfaatkan “limbah manusia” yang ada di sekitar lingkungan. Kalau sudah begitu biaya operasional pun sanggup ditekan.
Bentuk Pakan
Selama ini di kalangan peternak ayam kampung dikenal tiga ragam bentuk pakan, yaitu: tepung halus, pelet, dan remah (crumble). Mari simak penjelasannya berikut ini.Pakan tepung halus yakni pakan yang didapat dari hasil penggilingan tanpa dipadatkan. Saat diberikan kepada ayam, nantinya, pakan ini dicampur dengan materi pakan lainnya sehingga menjadi homogen. Pada umumnya, ayam yang diberi makan dengan pakan tepung yakni ayam berumur kurang dari seminggu. Lebih dari itu biasanya menggunakan pakan remah atau pelet. Keuntungan pakan tepung yakni harganya yang murah. Sementara kerugiannya yakni pakan gampang dikais oleh ayam dan pencampuran yang tidak merata sehingga ada pemisahan materi yang menjadikan ketidakseimbangan nutrisi yang akan dikonsumsi oleh ayam.
Pakan pelet merupakan materi pakan yang digiling lalu dipadatkan. Keuntungan dari bentuk pakan ini yakni sangat disukai ayam, alasannya yakni meningkatkan selera makan. Di samping, sanggup menekan tingkat pemborosan pakan. Karena itu, efisiensi pakan pelet jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tepung.
Pakan remah (crumble) pada umumnya didapat dengan cara memecah pakan pelet menjadi butiran-butiran kecil (remah). Peternak biasa menawarkan pakan ini untuk ayam umur 2 ahad hingga panen.
Jenis Pakan
Tentu jumlah kandungan dalam pakan yang diberikan untuk ayam dibedakan sesuai umur, bobot, serta tujuan produksi. Mengacu pada hal tersebut, ada dua jenis pakan yang dikenal secara umum di kalangan peternak, yakni: pakan untuk tujuan pembesaran dan pakan untuk tujuan teluran. Berikut penjelasannya.Pakan untuk tujuan pembesaran (ayam kampung pedaging) terbagi menjadi dua bagian. Pertama, pakan untuk ayam umur 0-28 hari yang disebut stater; kedua, pakan untuk ayam berumur 28 hari lebih hingga masa panen (bobot sekitar 800 gram – 1 kilogram) yang disebut grower atau finisher.
Sedangkan, pakan untuk teluran (ayam kampung petelur) sanggup menggunakan pakan yang disebut layer. Pakan ini juga biasa dipakai sebagai pakan ayam ras petelur. Selain menggunakan layer, peternak juga sanggup meracik sendiri pakan khusus – dengan catatan pakan racikan khusus ini mempunyai kandungan protein sebesar 16-17 persen.
Demikian artikel "Mengenal Bentuk dan Jenis Pakan Ayam Kampung". Dalam artikel selanjutnya, kita akan melanjutkan ulasan mengenai pakan wacana ragam materi pakan yang sanggup digunakan.