Namun sebelum ke sana, DOC yang dipilih hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- Gerakannya lincah
- Sehat dan terang indukannya
- Bulu DOC halus dan kering dengan dubur yang kering
- Mata bula bercahaya, kaki berpengaruh dan dapat bangun sendiri
- Ketika masa brooding ayam tak selalu mendekati sumber panas
Apabila syarat-syarat diatas terpenuhi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa DOC sehat. Sehingga, dapat berlanjut ke langkah berikutnya yaitu membedakan jenis kelamin. Sebab, nantinya bibit ayam kampung yang diambil yaitu ayam betina.
Ada dua cara untuk membedakan jenis kelamin, yaitu melihat pecahan kloaka dan pengamatan fisik.
Pengamatan pecahan kloaka
- DOC yang akan dicek jenis kelaminnya dipegang dengan tangan kanan.
- Lehernya diapit jari tengah dan manis.
- Badan DOC diarahkan ke bawah, sementara perut pecahan bawah diraba menggunakan jempol dan kelingking tangan kiri.
- Punggung DOC diketuk biar kotorannya keluar dari kloaka.
- Bagian bawah anus ditekan dan telunjuk diletakkan di pecahan kloaka.
- Buka lubang kloaka biar pecahan dalamnya menonjol keluar.
- Amati secara seksama pecahan kloaka apakah ada titik. Jika ada, dapat dipastikan bahwa DOC yang sedang dicek berjenis kelamin jantan. Begitu pula sebaliknya.
Nb. Cara ini dapat diterapkan pada DOC anak ayam kampung yang berusia tidak lebih dari 2 ahad semenjak menetas.
Pengamatan fisik
- Ayam jantan bentuk tubuhnya lebih besar, tinggi, padat, gagah. Sedangkan, ayam betina bentuk tubuhnya lebih pendek dan lembek.
- Ayam jantan matanya lebih bercahaya, sementara ayam betina cahaya matanya lebih lemah.
- Pertumbuhan badan dan bulu ekor ayam jantan lebih cepat dibandingkan ayam betina yang notabene lebih lambat dan bulu tumbuh merata.
- Anak ayam jantan dan betina memang lincah tapi ayam jantan suaranya lebih nyaring.