3 Langkah Membersihkan Kulit setelah Memakai Popok



 Tidak hanya memperhatikan jenis dan kualitas popok yang akan dibeli dan digunakan untuk bayi. Anda juga penting untuk mengetahui cara menggunakan popok dan cara membersihkan pantat bayi setelah menggunakan popok. Tujuannya untuk memberikan perawatan dan perlindungan terbaik pada kulit bayi sehingga tidak mengalami iritasi, ruam, dan alergi.

1.      Bersihkan dengan Perlahan dan Lembut
Kulit bayi masih sangat sensitif dan mudah mengalami lecet untuk mencegahnya terjadi masalah pada kulit bayi maka Anda harus hati-hati. Gunakan lap bersih dengan bahan yang lembut misalnya handuk atau bisa dengan tisu basah.

Tempel dengan lembut pada area pantat bayi yang kotor. Tisu basah bisa menjadi solusi yang praktis saat membersihkan kotoran bayi pada langkah pertama karena bisa langsung dibuang.

2.      Gunakan Air Hangat
Setelah kotoran bersih, pada umumnya para ibu akan menganggap tidak ada lagi kotoran yang menempel. Hanya saja Anda harus waspada dan melanjutkan membersihkan kulit bayi dengan menggunakan air hangat. Caranya bisa menggunakan kapas atau pun yang telah terendam ke dalam air hangat. Kemudian diperas dan dilap secara perlahan di area pantat bayi.

Pastikan bagian sela-sela kelamin bayi telah dibersihkan dengan benar tanpa ada yang ketinggalan. Bersihkan bagian anus dan lipatan paha bayi dengan teliti jangan sampai ada kotoran yang menempel.

Cara membersihkan bagian kotoran yang ada di kelamin terkhusus bayi perempuan dengan arah dari depan ke belakang. Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya risiko infeksi pada saluran kencing. Pada anak laki-laki juga sebaiknya diterapkan cara yang sama agar aman. Angkat juga bagian bokong bayi dan memegang kedua pergelangan kakinya saat membersihkan.

Meskipun bayi tidak buang air besar saat penggantian popok juga sebaiknya tetap membersihkan bagian depan dan belakang pantat bayi. Hanya saja tidak ribet saat buang air besar. Tujuannya agar tidak ada kuman dan bakteri yang menempel sehingga bayi terhindar dari risiko infeksi.

3.      Memberikan kelembapan
Setelah selesai dibersihkan, berikan waktu kepada kulit bayi agar dapat mengering. Lap bagian pantatnya dengan menggunakan handuk yang kering. Ketika telah dirasa kering berikan perawatan dengan memberikan kelembapan menggunakan krim pada pantat bayi.

Krim bayi ini akan membantu mencegah terjadinya ruam akibat pemakaian popok bayi baik popok murah ataupun mahal. Krim juga akan mencegah terjadinya kulit kering pada bayi yang sangat berisiko saat kulit dan popok mengalami gesekan. Risikonya akan menyebabkan iritasi yang berbahaya pada kulit bayi Anda.

Popok dan berbagai perabotan bayi lainnya sangat dibutuhkan agar dapat memberikan perawatan terbaik pada bayi Anda. Pilihlah popok yang berkualitas meskipun harganya lebih mahal demi kesehatan bayi dan mencegah terjadinya berbagai risiko penyakit kulit. Pembelian bisa dilakukan di toko online orami.co.id yang terjamin kualitas dan harga jualnya yang murah.

Cara Mengatasi Chikungunya, Virus yang dibawa Nyamuk



Chikungunya adalah penyakit berupa virus yang menyerang melalui perantara nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang membawa virus dari orang yang terinfeksi dapat menularkan pada orang lain. Namun penyakit ini tidak dapat menular secara langsung dari manusia ke manusia.

Virus chikungunya ini dapat menyerang siapa saja. Risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, lansia dan orang dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.


platinummosquito.com

Cara Mengatasi Chikungunya

Chikungunya bukan penyakit yang dapat menyebabkan kematian namun komplikasi penyakit ini juga bisa berbahaya. Cara mengatasi chikungunya bisa dilakukan dengan pencegahan, yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Seperti yang diajarkan di sekolah maupun sering disampaikan petugas puskesmas, “Ingat 3M” yakni, Menutup rapat tempat penyimpanan air seperti ember, gentong. Menguras tempat penampungan air misalnya bak mandi. Dan terakhir Mengubur barang bekas yang bisa menampung air.

Selain melakukan pencegahan cikungunya dengan mengendalikan perkembangbiakan nyamuk, upaya menghindari gigitan nyamuk dengan langkah pencegahan tambahan. Yakni menggunakan losion anti-nyamuk dengan kandungan N,N-diethylmetatolumide (DEET) secara rutin, terutama bila hendak bepergian ke daerah endemik chikungunya. Bila Anda biasa menggunakan tabir surya, oleskan losion anti nyamuk setelah tabir surya. Di rumah, Anda dapat menggunakan obat nyamuk bakar maupun semprot yang diletakkan di luar ruangan untuk membantu mengusir nyamuk. Memasang kelambu, lebih baik ditambah pemakaian permetrin (phyrethroid insektisida), memasang kawat kasa pada ventilasi rumah. Terakhir dengan memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang setiap waktu

Sedangkan, jika terlanjur terinfeksi Cara mengatasi chikungunya yakni dengan melakukan pengobatan. Anda dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memastikan apakah Anda sedang terserang penyakit yang satu ini atau tidak. Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan chikungunya, karena penderita akan sembuh dengan sendirinya.

Dalam berbagai kasus, gejala akan mereda dalam seminggu. Meski demikian, nyeri sendi dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Biasanya dokter akan memberi resep paracetamol atau ibuprofen guna meredakan nyeri sendi dan demam. Obat ini hanya untuk meredakan rasa sakit bukan menyembuhkan. Karenanya  Anda harus banyak beristirahat, kurangi aktivitas dan perbanyak minum air.

Jika gejala demam berlangsung dalam durasi yang lama, konsumsi obat penurun demam. Pada sebagian pengidap chikungunya yang dehidrasi atau kekurangan cairan, misalnya akibat kehilangan nafsu makan dan malas minum, pemberian cairan oralit atau infus bisa dilakukan untuk mencegah dehidrasi.

Virus chikungunya pada umumnya tidak menyebabkan kematian, namun gejalanya bisa parah dan melumpuhkan. Risiko kondisi para biasanya menyerang pada lansia terutama yang memiliki penyakit kronis. Kebanyakan orang yang terinfeksi akan merasa lebih baik dalam waktu seminggu. Namun, sebagian lainnya bisa mengalami nyeri sendi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Gejala awal penyakit ini demam dan nyeri sendi mendadak mirip dengan gejala demam berdarah. Karenanya lebih baik melakukan pengecekan untuk memastikannya. Sebab perlu diketahui, jangan menggunakan aspirin atau obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS)sebelum dokter memastikan gejala yang dialami bukan gejala demam berdarah. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya perdarahan. Dan jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk kondisi lain, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat lain, sebab dikhawatirkan dapat konsumsi obat tertentu secara bersamaan dapat berbahaya.

Sumber:
https://www.alodokter.com/