Cara Mengatasi Chikungunya, Virus yang dibawa Nyamuk



Chikungunya adalah penyakit berupa virus yang menyerang melalui perantara nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang membawa virus dari orang yang terinfeksi dapat menularkan pada orang lain. Namun penyakit ini tidak dapat menular secara langsung dari manusia ke manusia.

Virus chikungunya ini dapat menyerang siapa saja. Risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, lansia dan orang dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.


platinummosquito.com

Cara Mengatasi Chikungunya

Chikungunya bukan penyakit yang dapat menyebabkan kematian namun komplikasi penyakit ini juga bisa berbahaya. Cara mengatasi chikungunya bisa dilakukan dengan pencegahan, yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Seperti yang diajarkan di sekolah maupun sering disampaikan petugas puskesmas, “Ingat 3M” yakni, Menutup rapat tempat penyimpanan air seperti ember, gentong. Menguras tempat penampungan air misalnya bak mandi. Dan terakhir Mengubur barang bekas yang bisa menampung air.

Selain melakukan pencegahan cikungunya dengan mengendalikan perkembangbiakan nyamuk, upaya menghindari gigitan nyamuk dengan langkah pencegahan tambahan. Yakni menggunakan losion anti-nyamuk dengan kandungan N,N-diethylmetatolumide (DEET) secara rutin, terutama bila hendak bepergian ke daerah endemik chikungunya. Bila Anda biasa menggunakan tabir surya, oleskan losion anti nyamuk setelah tabir surya. Di rumah, Anda dapat menggunakan obat nyamuk bakar maupun semprot yang diletakkan di luar ruangan untuk membantu mengusir nyamuk. Memasang kelambu, lebih baik ditambah pemakaian permetrin (phyrethroid insektisida), memasang kawat kasa pada ventilasi rumah. Terakhir dengan memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang setiap waktu

Sedangkan, jika terlanjur terinfeksi Cara mengatasi chikungunya yakni dengan melakukan pengobatan. Anda dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memastikan apakah Anda sedang terserang penyakit yang satu ini atau tidak. Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan chikungunya, karena penderita akan sembuh dengan sendirinya.

Dalam berbagai kasus, gejala akan mereda dalam seminggu. Meski demikian, nyeri sendi dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Biasanya dokter akan memberi resep paracetamol atau ibuprofen guna meredakan nyeri sendi dan demam. Obat ini hanya untuk meredakan rasa sakit bukan menyembuhkan. Karenanya  Anda harus banyak beristirahat, kurangi aktivitas dan perbanyak minum air.

Jika gejala demam berlangsung dalam durasi yang lama, konsumsi obat penurun demam. Pada sebagian pengidap chikungunya yang dehidrasi atau kekurangan cairan, misalnya akibat kehilangan nafsu makan dan malas minum, pemberian cairan oralit atau infus bisa dilakukan untuk mencegah dehidrasi.

Virus chikungunya pada umumnya tidak menyebabkan kematian, namun gejalanya bisa parah dan melumpuhkan. Risiko kondisi para biasanya menyerang pada lansia terutama yang memiliki penyakit kronis. Kebanyakan orang yang terinfeksi akan merasa lebih baik dalam waktu seminggu. Namun, sebagian lainnya bisa mengalami nyeri sendi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Gejala awal penyakit ini demam dan nyeri sendi mendadak mirip dengan gejala demam berdarah. Karenanya lebih baik melakukan pengecekan untuk memastikannya. Sebab perlu diketahui, jangan menggunakan aspirin atau obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS)sebelum dokter memastikan gejala yang dialami bukan gejala demam berdarah. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya perdarahan. Dan jika Anda sedang menjalani pengobatan untuk kondisi lain, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat lain, sebab dikhawatirkan dapat konsumsi obat tertentu secara bersamaan dapat berbahaya.

Sumber:
https://www.alodokter.com/